Selasa, November 06, 2018

Pendakian #6 Gunung Welirang 3.156 mdpl via Tretes


Dipuncak Welirang 

Gunung Welirang terletak di satu Punggungan dengan Gunung Arjuno 3.339 mdpl. Terletak di Pasuruan dan Malang. Karena jaraknya yang lumayan dekat dari Rumah saya di Sedati, Sidoarjo, sehingga jika pagi cuaca cerah, puncak Welirang dan Arjuno terlihat sangat Jelas dan begitu gagahnya seakan melambai-lambaikan kepada saya untuk dan bilang "Ayo ke sini lagi". Dan sepertinya Arjuno welirang ini kedepan akan sering saya daki karena dekat dengan rumah,  sumber air mudah dan tidak perlu banyak biaya.

Dan begitulah, akhirnya tanggal 20-21 Oktober 2018 kemarin, kami hanya berdua saja bersama pak Priyadi, sahabat yang sering menemani di pendakian sebelumnya yaitu Semeru (Rakum Saja), Penanggungan, Lawu, double puncak Arjuno dan Welirang. Nanti akan saya tulis sendiri2 setiap pendakian tersebut. Karena Welirang ini yang paling baru, makanya saya tulis duluan.

Bearangkat dari Rumah di Sedati Sidoarjo Sabtu 20 Oktober 2018 jam 04.00 Wib. Dengan naik motor masing2 langsung menuju pos perijinan di Tretes. Sampai Tretes jam 05.00 Wib. Nyari makan dulu di dekat Pos Perijinan. Akhirnya dapat soto dan rawon. Setelah selesai makan, kagetlah habisnya Rp. 100.000,- untuk makan berdua sama 2 bungkus nasi plus teh hangat 2. karena biasanya untuk warung sederhana harganya kisaran Rp. 10.000 an. (pengalaman makan di daerah situ sebelumnya). Setelah makan lanjut ke Pos perijinan yang jaraknya tinggal 50 meter dari warung tersebut. Pos perijinan Tretes terletak persis di depan Hotel Tanjung. Jaman sekarang gampang tinggal buka google maps, ketik Pos Perijinan Tretes Arjuno Welirang.

Kami berdua langsung parkir motor di tempat parkir dan menurunkan Keril 60L kami. Rencana mau siap2 ke toilet dan olesin Hot Cream biar kaki tidak kram. Gak lama kemudian, datanglah bapakpenjaga Pos Perijinan dengan wajah yang kurang bersahabat dan berkata," Pendakian Arjuno Welirang Tutup Mas, sampean Mbalik aja". wuihhh kayak disambar bledek kaget. Soalnya lihat di facebook aman2 saja. Pendaki lainpun yang datang sebelum dan sesudah kami pun juga masih kaget dan berkumpul di samping Pos perijinan. Lalu kami semua sekitar 4 Rombongan dari daerah Gresik, Surabaya, pasuruan dan Malang bareng2 menuju parkiran Motor sebelah Timur Hotel Surya. Karena sayang sudah sampai situ terus pulang. Dan akhirnya kami 4 rombongan tersebut naik lewat pintu wisata kakek Bodo tanpa bayar tiket masuk.

Singkat cerita langsung kami menuju Pos Kop Kopan. setelah jalan 3 jam sampailah di Kopkopan sekitar jam 09.00. Disini ternyata sudah banyak pendaki, yang terbanyak adalah rombongan yang isinya 17 pendaki dari Surabaya. Ini adalah ketiga kalinya di Kopkopan, jadi saya sudah cukup familiar dengan medan dan lingkungannya. Setelah istirahat sekitar 1 jam, langsung kami berdua lanjut menuju ke Pos Pondokan. Kali ke tiga ke pondokan ini adalah yang paling enak, karena sudah menemukan ritme jalannya dan secara psikologis sudah siap dengan Tanjakan yang curam dan jalan bebatuannya.  Jantung tidak berdetak kencang, karena latihan 1 minggu naik turun kursi sangat bermanfaat untuk melatih jantung, sehingga pas pendakian jantung tidak kaget. Dan yang paling ingat adalah yang namanya "Tanjakan Asu". Tanjakan yang curam dan panjang. Di dua pendakian kesini sebelumnya saya masih ngos-ngosan melewati tanjakan asu ini, dan alhamdulillah di pendakian yang ke 3 ini boleh dibilang sukses melewati tanjakan Asu. Karena berkat kesiapan fisik dan mental. "Triknya adalah Dengan metode jalan pelan dan langkah kecil kadang jalan zigzag, berhenti sebelum capek dan jalan sebelum keringat kering adalah jurus sangat ampuh".

Setelah jalan sekitar 4 Jam atau jam 14.00 kami sampai di Pondokan. Selalu kangen dengan tempat ini. Udara bersih, suasana hening, angin sepoi bertiup dan burung yang terbang rendah seakan mengucapkan "Selamat datang di Pondokan". Terlihat sekitar 5 tenda yang ada disini. Kami langsung pesan Teh Panas 2 di warung pak Harsono. Kebetulan pas buka warung satu-satunya yang ada di Pondokan. Setelah beberapa saat kami langsung mendirikan tenda. Sengaja mencoba mendirikan tenda di pinggir jalan dekat warung pak Harsono, biar klo pesan apa-apa dekat. Biasanya mendirikan tenda agak naik dikit. Setelah bikin mie campur bakso, kami langsung istirahat di tenda. Dan seperti malam2 setiap mendaki, saya dan pak pri selalu kesulitan tidur. Nggak tahu kenapa, penyakit sulit tidur ini selalu jadi momok kami berdua di setiap pendakian. Setelah malam terasa panjang, akhirnya sampai juga jam 03.00. Dengan mengucap syukur, kami lalu bangun dan bikin minuman hangat serta menanak nasi dan lagi-lagi mie instan. Udara pagi sangat dingin, jadi kami tetep berada di tenda. Karena kami tidak mengejar sunrise, jadi kami niatkan untuk berangkat jam 5 pagi. Dengan hanya membawa air dan cemilan, kami berdua berangkat menuju puncak. Kondisi normal dari pondokan ke Puncak Welirang nisa ditempah denga 3 sampai 4 jam. dan di tengah perjalanan, ada cerita menarik. Rombongan dari Surabaya yang berjumlah 17 orang kemarin, ada 11 orang yang terpisah dari anggota laiinya yang meninggalkan mereka. Ceritanya, pas saya jalan berdua sama pak pri, terdengar samar2 suara memanggil " Paaaaakkk.....paaakkkkk, lihat ke atassss....", ternyata ada beberapa orang melambai2kan tanganya. jarak kami dan mereka saat itu sekitar 200-300 meteran dari jalur yang benar, mereka posisi di atas kami tapi agak kesamping kiri. Mereka berada dijalur yang salah dan menemui jalan buntu. Lalu saya dan pak pri mengarahkan mereka menuju ke jalur kami. Mereka satu persatu akhirnya bisa kembali ke jalur yang benar. Setelah semua 11 orang ini kembali ke jalur yang benar, kami kasih sebagian air dan snack kami, karena bekal air dan makanan mereka di bawa teman yang naik duluan. Jadi yang terpisah ini tidak membawa bekal sama sekali. kami menegaskan ke mereka, kedepan jika mendaki lagi, semua harus bawa air dan makanan sendiri2. Buat jaga2 jika terpisah dari rombongan seperti ini. Untung saja ini masih belum jauh tersesatnya, jika sudah jauh bisa membahayakan nyawa.  saya bilang ke mereka jika masih kuat ayo dilanjutkan ke puncak, karena puncak tinggal dikit lagi. Posisi skrg kurang lebih 15 menit dibawah Taman Dewa. nanti pasti ketemu dengan temannya. Lalu setelah kondisi mereka aman semua, kami lanjutkan perjalanan ke puncak meninggalkan mereka yang masih berunding mau lanjut atau turun. Ditengah perjalanan setelah dari Taman Dewa, kami bertemu dengan teman rombongan yang dari surabaya ini dan saya jelaskan tolong cepat samperin temannya di bawah Taman Dewa. Mereka kehausan dan kelelahan. Lalu rombongan ini langsung berlari ke bawah. Akhirnya setelah kurang lebih 3 jam sampailah kami di puncak. Karena anginnya diatas sangat kencang, kami memutuskan langsung turun lagi ke pondokan, taku masuk angin dan biar sampek Pos perijinan sebelum gelap. Dipuncak hanya 15 menitan. Foto2 secukpnya dan menikmati pemandangan dari puncak serta tak lupa bersyukur bahwa masih deberi kesempatan untuk menikmati anugerah alam Indonesia yang luar biasa ini. Mari kita jaga bersama2 untuk anak cucu kita.

Ringkasan perjalanan:

Sabtu 20 Oktober 2018
Pos perijinan - Pet Bocor : 30 Menit
Pet Bocor - Kopkopan : 2,5 Jam
Kopkopan - Pondokan: 4 Jam

Minggu 21 Oktober 2018
Pondokan - Puncak : 3 jam
Puncak- Pondokan : 2 Jam
Pondokan - Kopkopan: 2 Jam
Kopkopan-Parkiran motor: 3 Jam

Disarankan untuk pemula bisa ngecamp dulu di Pos Kopkopan, baru besuk paginya lanjut ke Pondokan,
Karenan jalur ke Pondokan sangat berat jika tidak siap fisik dan mental.


Makan dulu isi tenaga
Sebenarnya ditutup, tapi nanggung sudah kadung sampai Pos Perijinan

Terlihat sisa kebakaran Hutan di samping jalan

Istirahat bentar sebelum Pos Pondokan

jalur setelah taman dewa

Setelah taman dewa

Alhamdulillah Puncak Welirang yang ke dua kalinya

Masih di puncak


1 komentar:

  1. nice catper. lanjutkan kang mus, jangan berhenti menulis
    salam.

    BalasHapus

Powered By Blogger